(1)
SUNGAI DI BAWAH TANAH
Di sebuah desa yang tandus sulit untuk
mendapat air bersih untuk minum, ada seorang anak
Yang bernama sobar, sobar punya kakak namanya
Chuveng, kakaknya suka naik gunung banyak gunung yang telah di daki oleh kakak
sobar, gunung merapi, gunung lawu, gunung rinjani, juga pernah di daki. Kampung
sobar bernama desa Sangubanyu.
Karena air merupakan kebutuhan pokok sobar
selalu rajin mengambil air ke sungai yang jaraknya 2 KM , sekitar 15 menit dari rumahnya, di
pagi dan sore hari memikul air di pundak sudah jadi keseharian sobar. Tidak
pernah dia mengeluh, semua dia jalani dengan iklas, dia berfikir alam yang
keras ini menjadikan aku seorang yang tidak lemah tidak lesu dan pantang
menyerah..
Namun musim kemarau tahun ini sungguh luar
biasa, sangat terik dan panjang hingga air benar benar sulit di dapat, sampai
berhari- hari banyak orang yang ngak mandi air hanya di gunakan untuk minum
saja,, saat itu kakak sobar sedang mendaki gunung merapi jadi tidak di rumah,
kakaknya memang seorang petualang, tidak semata mata untuk senang senag saja
tapi juga untuk berbagi pengetahuan seperti yang di lakukan di NTT Chuveng
mengajarkan membuat kerajinan dari sabut dan batok kelapa.. musim kemarau masih
terus berlanjut sobar berpikir apa yang harus dia lakukan, tiba tiba dia ingat
kakaknya yang pernah mengajak dia mendaki gunung yang terdekat dari kampungnya
yaitu gunung lawu, biasanya ada orang dari jauh yang minta di pandu saat naik
gunung,
Esok hari sobar langsung berangkat ke giri
manik jalur pendakian dari arah selatan
Dan sampailah dia di batas hutan, dia tengok
ke sana kemari tidak ada seorangpun yang melintas untuk mendaki, sampai siang
hari juga ngak ada yang datang, akhirnya sobar pulang tanpa mendapatkan hasil,
dari yang dia harapkan, esok harinya sobar datang lagi tapi hari itu juga tidak
ada yang mendaki, sobar sangat sedih dia berharap bisa dapat uang dari dia
memandu untuk beli air minum, namun yang dia harapkan tidak terjadi, esoknya
Sobar kembali lagi berarti hari yang ke tiga, pagi sampai siang, dan sore ngak
ada juga orang yang melintas untuk mendaki, dengan sedih gunawan melangkah
pulang, namun tiba tiba dia mendengar ada yang memanggil: hai kid apa ada hotel
di sini… ? oh tidak ada pak
Orang yang bertanya berambut pirang, berkulit
putih, badanya tinggi besar, rupanya seorang bule, kalau anda mau nginap di rumah saya saja,
kata sobar.. oh di mana rumahmu,, 2 jam
dari sini pak , oh ya nama kamu siapa, saya Sobar pak dan bapak siapa..? saya
Arnold, baiklah mari kita ke rumahmu, sampainya di rumah sobar lalu Arnold
berkenalan dengan kedua orang tua sobar, malam itupun Arnold bermalam di rumah sobar , dan pagi saat
bangun Arnold bertanya pada sobar , di mana kamar mandi, sobar menjawab kampung
kami ini sedang tidak ada air, sumur telah kering , sungai juga mengering,
sebenarnya kata orang tua kami terdahulu ada sungai di bawah desa kami , tapi
apakah benar atau hanya cerita kami tidak tau, Arnold mendengar dengan serius, oh begitu cerita orang orang di sini
dulu, iya pak Arnold , dalam hati Arnold berkata aku akan ajak teman temanku
untuk membantu kampung ini, lalu Arnold berpamitan pada Sobar dan kedua orang
tuanya, setelah sebelumnya makan singkong bakar dan minum air kelapa yang
kebetulan masih ada.. arnold berjalan di
antar sobar ke pinngir kampung sampai di pinggir kampung Arnold bertanya pada
sobar karena ada pohon yang tetap hijau dan subur di musim kemarau panjang,
sobar pohon apa Ini…? sobar menjawab ini pohon bulu pak, oh pohon bulu
namanya,.. Arnold berpikir dan menghubungkan cerita saat di rumah tadi, tentang
sungai di bawah desa, dan pohon yang subur, baiklah sobar sampai di sini saja
kamu antar aku,, dan ini ada sedikit uang untuk kamu, tidak usah pak kalau saya
memandu bapak kemarin mungkin saya terima, tapi saya tidak melakukan apa apa,
saya ihklas membantu pak Arnold menginap di tempat kami.. oh baiklah sobar
besok tolong ajak teman kamu kesini aku besok akan kesini, di bawah pohon ini
yaaa.. baik pak Arnold. Dan akirnya Arnold jalan menuju kota dan sobar balik ke
kampungnya. Dan pagiya sobar sudah menunggu bersama teman temanya di bawah
pohon, mereka penasaran benar tidak Arnold mau ketemu lagi denganya di bawah
pohon, tak lama kemudian Arnold datang namun tidak sendiri, dia ber sama 5
orang temanya dan masing masing sambil membawa pipa besi, baja. Hae sobar aku
ajak teman temanku untuk kita bor dekat pohon ini aku yakin di bawah ada airnya
kalau tidak ada ngak mungkin pohon ini tumbuh subur, akhirnya bor tanah di
mulai setelah mampir sore Arnold dan
teman temanya tertawa tawa seperti kesurpan… lalu mereka duduk, sobar bingung
lalu bertanya pada Arnold , pak Arnold ada apa …?Sobar kita berhasil mendapat
air..kita tau karena kita sering mengebor tanah sebentar lagi kita pasang mesin
pompa.. dan akhirnya sejak saat itu warga desa tidak lagi kesulitan air minum
dan mandi…
@@ pesan baiknya berusaha dengan tulus,tidak
lemah, tidak lesu, dan pantang menyaerah , akan menjadi luar biasa di kemudian
hari@@@
*** Mas Bei***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar