Senin, 10 November 2014

SUNGAI BAWAH TANAH



(1)   SUNGAI DI BAWAH TANAH


Di sebuah desa yang tandus sulit untuk mendapat air bersih untuk minum, ada seorang anak
Yang  bernama sobar, sobar punya kakak namanya Chuveng, kakaknya suka naik gunung banyak gunung yang telah di daki oleh kakak sobar, gunung merapi, gunung lawu, gunung rinjani, juga pernah di daki. Kampung sobar bernama desa Sangubanyu.  
Karena air merupakan kebutuhan pokok sobar selalu rajin mengambil air ke sungai yang jaraknya 2 KM , sekitar 15 menit dari rumahnya, di pagi dan sore hari memikul air di pundak sudah jadi keseharian sobar. Tidak pernah dia mengeluh, semua dia jalani dengan iklas, dia berfikir alam yang keras ini menjadikan aku seorang yang tidak lemah tidak lesu dan pantang menyerah.. 
Namun musim kemarau tahun ini sungguh luar biasa, sangat terik dan panjang hingga air benar benar sulit di dapat, sampai berhari- hari banyak orang yang ngak mandi air hanya di gunakan untuk minum saja,, saat itu kakak sobar sedang mendaki gunung merapi jadi tidak di rumah, kakaknya memang seorang petualang, tidak semata mata untuk senang senag saja tapi juga untuk berbagi pengetahuan seperti yang di lakukan di NTT Chuveng mengajarkan membuat kerajinan dari sabut dan batok kelapa.. musim kemarau masih terus berlanjut sobar berpikir apa yang harus dia lakukan, tiba tiba dia ingat kakaknya yang pernah mengajak dia mendaki gunung yang terdekat dari kampungnya yaitu gunung lawu, biasanya ada orang dari jauh yang minta di pandu saat naik gunung,
Esok hari sobar langsung berangkat ke giri manik jalur pendakian dari arah selatan
Dan sampailah dia di batas hutan, dia tengok ke sana kemari tidak ada seorangpun yang melintas untuk mendaki, sampai siang hari juga ngak ada yang datang, akhirnya sobar pulang tanpa mendapatkan hasil, dari yang dia harapkan, esok harinya sobar datang lagi tapi hari itu juga tidak ada yang mendaki, sobar sangat sedih dia berharap bisa dapat uang dari dia memandu untuk beli air minum, namun yang dia harapkan tidak terjadi, esoknya Sobar kembali lagi berarti hari yang ke tiga, pagi sampai siang, dan sore ngak ada juga orang yang melintas untuk mendaki, dengan sedih gunawan melangkah pulang, namun tiba tiba dia mendengar ada yang memanggil: hai kid apa ada hotel di sini… ? oh tidak ada pak
Orang yang bertanya berambut pirang, berkulit putih, badanya tinggi besar, rupanya seorang bule,  kalau anda mau nginap di rumah saya saja, kata sobar.. oh di mana rumahmu,, 2  jam dari sini pak , oh ya nama kamu siapa, saya Sobar pak dan bapak siapa..? saya Arnold, baiklah mari kita ke rumahmu, sampainya di rumah sobar lalu Arnold berkenalan dengan kedua orang tua sobar, malam itupun Arnold  bermalam di rumah sobar , dan pagi saat bangun Arnold bertanya pada sobar , di mana kamar mandi, sobar menjawab kampung kami ini sedang tidak ada air, sumur telah kering , sungai juga mengering, sebenarnya kata orang tua kami terdahulu ada sungai di bawah desa kami , tapi apakah benar atau hanya cerita kami tidak tau, Arnold mendengar dengan  serius, oh begitu cerita orang orang di sini dulu, iya pak Arnold , dalam hati Arnold berkata aku akan ajak teman temanku untuk membantu kampung ini, lalu Arnold berpamitan pada Sobar dan kedua orang tuanya, setelah sebelumnya makan singkong bakar dan minum air kelapa yang kebetulan masih ada.. arnold  berjalan di antar sobar ke pinngir kampung sampai di pinggir kampung Arnold bertanya pada sobar karena ada pohon yang tetap hijau dan subur di musim kemarau panjang, sobar pohon apa Ini…? sobar menjawab ini pohon bulu pak, oh pohon bulu namanya,.. Arnold berpikir dan menghubungkan cerita saat di rumah tadi, tentang sungai di bawah desa, dan pohon yang subur, baiklah sobar sampai di sini saja kamu antar aku,, dan ini ada sedikit uang untuk kamu, tidak usah pak kalau saya memandu bapak kemarin mungkin saya terima, tapi saya tidak melakukan apa apa, saya ihklas membantu pak Arnold menginap di tempat kami.. oh baiklah sobar besok tolong ajak teman kamu kesini aku besok akan kesini, di bawah pohon ini yaaa.. baik pak Arnold. Dan akirnya Arnold jalan menuju kota dan sobar balik ke kampungnya. Dan pagiya sobar sudah menunggu bersama teman temanya di bawah pohon, mereka penasaran benar tidak Arnold mau ketemu lagi denganya di bawah pohon, tak lama kemudian Arnold datang namun tidak sendiri, dia ber sama 5 orang temanya dan masing masing sambil membawa pipa besi, baja. Hae sobar aku ajak teman temanku untuk kita bor dekat pohon ini aku yakin di bawah ada airnya kalau tidak ada ngak mungkin pohon ini tumbuh subur, akhirnya bor tanah di mulai setelah mampir sore  Arnold dan teman temanya tertawa tawa seperti kesurpan… lalu mereka duduk, sobar bingung lalu bertanya pada Arnold , pak Arnold ada apa …?Sobar kita berhasil mendapat air..kita tau karena kita sering mengebor tanah sebentar lagi kita pasang mesin pompa.. dan akhirnya sejak saat itu warga desa tidak lagi kesulitan air minum dan mandi…

@@ pesan baiknya berusaha dengan tulus,tidak lemah, tidak lesu, dan pantang menyaerah , akan menjadi luar biasa di kemudian hari@@@


*** Mas Bei***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar