JOKO SEGORO GENI
Di sebuah desa bernama desa segoro geni hidup
seorang pemuda yang gagah, namun sayang sifatnya tidak terpuji, dia sombong dan
suka pamer kesaktian, dia memang punya ilmu kesaktian bukan karena di belajar
tapi bawaan alam, dia lahir saat perang , dan saat itu gempa bumi sedang
terjadi, ibunya berdo’a dan terus berdo’a agar anaknya jadi anak yang kuat
karena terlalu takutnya si ibu,, saat bumi gelap dan juga berguncang, karena
do’a ibu itu benar benar dari hati yang terdalam anaknyapun jadi anak yang kuat
dan punya kesaktian yang luar biasa.
Suatu hari pemuda itu jalan jalan ke hutan
dan bertemulah dia dengan singa yang besar , singa itu berlari dan menyrangnya,
pemuda itu tenang saja , ketika singa melopat menerkam pemuda itu hanya mengipaskan
tangannya, tapi singa itu terlempar hingga puluhan meter, dan pemuda itu
berteriak siapa yang paling kuat di hutan ini.. pemuda itu terus masuk ke dalam
hutan, sampai malam tiba, dan pemuda itu kembali berucap sambil tertawa …
hahahah)))) hayo siapa lagi yang paling kuat di hutan ini. Pemuda itu sampai di
depan sebuah goa, lalu di berteiak lagi siapa yang paling kuat di sini…. Dari
dalam goa terdengar suara yang besar dan menggema… hahahahah))) hae anak muda
kalau kamu memang kuat masuklah kedalam goa, pemuda itupun masuk ke dalam goad
an di dalam ternyata ada seekor naga yang besar, matanya menyala merah, dan
dapat berbicara, hae anak muda sudah berapa banyak orang yang kamu kalahkan
Kata sang naga. Aku sudah tidak bisa
menghitungnya naga, aku kemari juga karena ingin menantang kamu, aku terima
tantangan kamu tapi ada syaratnya, apa syaratnya..? kalau kamu kalah kamu harus
tinggal di goa ini selama 40 hari, dan belajar pada seorang pertapa yang ada di
dalam goa ini, baik aku setuju, lalu naga dan pemuda itu bertarung dengan
sangat seru.. naga sering menyembur dengan api, dan pemuda itu dapat
mengindarinya dengan gerakan yang cepat, wuzz wuuz,, tak terasa mereka
bertarung sudah 7 hari lamanya, merekapun berhenti sejenak, hae anak muda apa
sudah cukup bagimu, belum jawab pemuda itu, aku tidak kalah, baiklah kalau
begitu maumu, ingat janjimu kalau kamu kalah kamu harus tinggal dan belajar di
sini, aku ingat dan aku akan menepatinya.
Lalu mereka kembali beradu kesaktian, naga yang semula menyembur dengan
api dan memukul dengan tangan, berganti jurus. Dia memukulkan ekornya ke tanah
dan anehnya ekornya jadi menyala seperti kilat, ekor itu lalu di pukulkan ke
pemuda itu itu menggelegar seperti petir, menghantam pemuda itu, sampai 3 kali
Dan pemuda itu terjatuh dan terluka, dan naga
berhenti menyerang, hae anak muda apa sudah cukup. Anak muda itu menjawab iya
aku mengaku kalah ,dan aku akan menepati janjiku. Tapi mana pertapa yang ada di
goa ini.. naga menjawab itu aku, dan tiba tiba naga itu berubah jadi seorang
pertapa yang berambut putih, berjenggot panjang putih, pertapa itu bertanya
anak muda siapa namamu dan dari mana asalmu..? namaku Joko Segoro geni, asalku
desa segoro geni,siapa nama ibumu..? ibuku bernama Dewi Sekar Arum, pertapa itu
tersenyum, siapa nama ayahmu ,aku tidak tau nama ayahku, dari kecil aku tidak
tau di mana ayahku, tapi kakeku ada nanti aku Tanya kakeku, siapa ayahku, tak
perlu kamu Tanya kakekmu aku sudah tau siapa nama kakekmu juga ayahmu, kakekmu
bernama Seto Samudro bukan, iya dari mana pertapa tau nama kakekku , karena aku
ayahmu dan kakekmu adalah guruku dan di ayahku , joko segoro
geni terkejut dan bertanya , apa buktinya kalau aku anakmu,..? di dada kirimu
ada bekas tanganku , itu asal kekuatanmu saat aku meninggalkan kamu Karena
hukuman yang harus aku jalani, benar
memang ada jawab joko, itulah yang membuat kamu kuat selain ibumu yang berdo’a
dengan sepenuh hati saat kamu lahir. Bertepatan dengan gerhana matahari gempa,
dan kekuatan alam sedang terlontar keluar
Itu semua aku sengaja buat untuk menjagamu, tapi karena itu kamu jadi
sombong, mulai sekarang kamu jangan lagi
sombong, gunakan ilmu yang kamu miliki untuk menolong orang lain ayah di sini juga
karena kesombongan di masa ayah muda, ayah di hukum oleh guru ayah sampai ada
orang yang datang menantangku, dan orang itu ternyata kamu, selama ini tidak
ada yang berani mendekat goa ini, hukuman ayah akan berakhir 40 hari lagi
bersamaan dengan janjimu untuk tinggal di sini selama 40 hari, setelah 40 hari
joko dan ayahnya keluar goa, berjalan menuju kampungnya, joko yang dulu
terlihat angker kini terlihat bersahabat.
Dalam perjalanan tiba tiba dua pohon besar
tumbang menghalangi perjalanan , dan munculah mahkluk hitam tinggi dan besar,
giginya panjang, di bukan dari bangsa manusia tapi mahluk halus, kenapa kamu
menghalangi aku , tolong biarkan kami lewat, mahluk itu tidak menjawab tapi
malah memukul joko dengan tanganya yang sudah berubah jadi sebesar gajah. Joko
segera melompat demikian juga ayahnya, sekali lagi aku ingatkan jangan halangi
kami, mahluk itu terus menyerang joko, joko mulai bereaksi , tiba tiba di
tanganya keluar pedang yang berkilau, joko bergerak bagai kilat memotong ,
kaki, dan tangan mahluk itu, tapi anehnya setiap kali di potong tangan dan kaki
mahluk itu menyatu lagi, lalu ayahnya bicara pada joko gunakan petir, joko lalu
melopat tinggi ke atas dan dari tanganya keluar kilat yang menyambar dan
menghantam mahluk itu, dan mahluk itu jadi pecah berkeping , kepinganya jadi
batu batu yang ber kilau, ayah joko berkata ambil satu kepingan batu itu yang
berwarna hijau, dan jokopun mengambilnya anehnya semua serpihan batu itu
berubah jadi asap dan masuk ke dalam batu yang di pegang joko, dan terdengar
suara, gosoklah aku maka aku akan datang dan mengikuti perintahmu, joko dan
ayahnya lalu melanjutkan perjalanan ke kampungnya. Sampai di kampungyna tampak
aneh terlihat, yang ada di kampung itu hanya anak anak kecil dan orang tua tua,
sedangkan yang muda muda tidak ada semua, sampainya di rumah joko langsung
memeluk ibunya dan meminta maaf selama ini dia jadi anak yang tidak berbakti,
lalu joko berkata Ibu ini ayah … ibunya tersenyum, dan menjawab ibu sudah tau
nak, ibu anak anak muda di kampung ini pada kemana. Kok tidak ada. Mereka di
paksa kerja oleh raja dan sebagian di jadikan prajurit karena raja sedang
memperluas daerah kekuasaanya. Tanya pada ayahmu soal raja itu biar kamu
mengerti betul, siapa dia dan apa yang
harus kamu lakukan. Kali ini joko yang senyum senyum ayah sudah cerita semua
bu.. keluarga itu lalu berembug dan mereka memutuskan untuk pindah mencari
daerah yang baik untuk mereka tinggal, dan di mulailah keluarga itu menempuh
perjalanan untuk mencari daerah baru untuk mereka tinggali. Dan setelah sekian
lama berjalan mencari keluarga itu sampai di sebuah dataran yang luas, dataran
itu berada di daerah yang cukup tinggi, di dataran itu banyak binatang, sapi
kambing juga kerbau, suatu hal yang wajar karena daerah itu daerah yang
subur,rumput tumbuh dengan subur, di tengah dataran itu ada pohon yang sangat
besar,joko mendekati pohon itu karena heran akan besarnya pohon itu. Ketika
joko mendekati pohon tiba tiba batang dan ranting pohon itu melilit joko, joko
tidak sempat menghindar badan joko dililit pohon sampai tak terlihat, joko
ingat batu hijau yang di bawanya , batu itu di gosoknya lalu joko berkata
lepaskan aku dari pohon ini, dan munculah cahaya dari batu, cahaya itu bergerak
.. bagai sinar laser memotong batang yang melilit joko, dan joko terlepas dari
lilitan pohon itu.
Cahaya itu lalu masuk kembali ke batu hijau
yang di bawa joko. Tapi pohon itu kembali bereaksi batang pohon itu
bergerak melempar, dan buah pohon itu
terlempar menjdi bolo api yang mengarah pada joko, dengan cekatan joko
menghindar, dan balik menyerang pohon itu, joko menggunakan petir yang di dapat
dari ayahnya, pohon itu terbelah dan dari belahan pohon keluar sosok yang
menyeramkan, bentuknya seperti kalajengking berkepala singa, joko melihat kea
rah ayahnya dan ayahnya memberikan kode agar joko menggunakan cambuk, joko lalu
melompat ke atas mahluk itu lalu mencambuknya. Dan terdengar suara jeritan….
Aaaaaa))) aku menyerah aku menyerah, joko lalu melopat turun dan mahluk itu
berubah jadi sebilah pedang, dan pohon besarnya berubah menjadi rangka pedang
atau sarung pedang.pedang itu di ambilnya dan di masukannya ke dalam sarungnnya
dan terdengar suara aku akan setia padamu. Joko lalu mendekati ayahnya dan
bertanya, ayah apa selanjutnya yang harus kita lakukan, ayahnya menjawab kita
buat tempat untuk tinggal kita di sini. Joko lalu mengosok batu hijau yang di
bawanya, dan munculah mahluk yang tinggi besar, apa yang harus aku lakukan,
tuan tanyanya pada joko .. aku ingin di buatkan tempat tinggal untuku dan ayah
ibuku, baik saya laksanakan, makluk itu berubah jadi kecil tapi banyak dan
semua bekerja membuatkan rumah untuk joko dan ayahnya. Menjelang tengah malam
rumah telah selesai, joko dan kedua orangtuanya segera masuk dan beritirahat.
Paginya joko berkeliling rumah ternyata rumahnya berada di padang rumput yang
luas dan di kelilingi hutan, di sebelah utara ada gunung dan jauh di selatan
setelah hutan ada laut, lalu joko menamakan daerah itu wonosegoro. Ayah sekarang apa yang harus kita kerjakan ,
di sebelah barat rumah kita ada hutan yang
setelah hutan ada aliran sungai kita harus buat jalan dan kita buat
tambatan untuk perahu di sungai itu, dan kita akan bercocok tanam di sini,
setelah jalan di buat tambatan perahu juga sudah di buat joko mulai bercocok
tanam, banyak macam buah yang di tanam joko dan keluarganya hasilnya sungguh
luar biasa , dan pada saat panen raya joko di suruh ayahnya membawa hasil panen
dengan perahu mengikuti aliran sungai, satu malam joko mengikuti aliran sungai
dan dia sampai di perkampungan yang cukup rame, dan ada juga tambatan perahu,
joko berhenti lalu coba memperkenalkan diri pada masyarakat setempat,
sambutanya sangat ramah lalu joko menyampaikan maksud kedatanganya ke tempat
itu, bahwa dirinya membawa buah hasil panennya, warga lalu melihat buah buahan
itu dan banyak yang tertarik lalu terjadilah jual beli semua buah habis
terjual, joko lalu berniat pulang tapi karena sudah sore joko bermaksud
menginap di salah satu rumah warga yang bersedia di tumpanginya, dan akhirnya
joko menginap di rumah bapak ronggo, ke esokan harinya joko berpamitan pada pak
ronggo untuk pulang, tapi joko berpikir dia akan sulit pulang karena melawan
arus sungai, joko coba bertanya pada pak ronggo adakah orang yang bisa di bayar
untuk mendayung perahu, pak ronggo menjawab aku akan mengantarmu, lalu joko dan
pak ronggo naik ke perahu, pak ronggo berkata duduk saja kamu aku akan
mendayung perahu itu, joko tau maksud pak ronggo joko sudah melihat bahwa pak
ronggo bukan orang biasa di orang yang berilmu cukup tinggi.
Segera saja perahu melaju melawan arus sungai
pak ronggo hanya menggerakan tangan secara lembut seperti orang berkipas kipas
, tapi perahu melaju dengan cepat, dan hanya setengah hari joko sampai di
tempat tinggalnya, joko lalu mengajak pak ronggo untuk mampir, pak ronggopun
mampir di rumah joko, saat pak ronggo melihat ayah joko keduanya sama sama
terkejut, lalu keduanya tertawa dan berpelukan, ayah joko lalu menjelaskan
siapa pak ronggo. Pak ronggo adalah saudara satu guru dengan ayahnya, pak
ronggo atau yang sering di sebut ki
ronggo adalah orang yang mahir membuat senjata, pedang ,tombak, panah, juga
kereta perang.
Ketiganya lalu berrembug membahas hal yang
harus di lakukan untuk meramaikan daerah yang sudah di tempati joko dan
keluarganya, pak ronggo akan mengajak warga yang mau untuk pindah ke tempat
ini, tempat ini lebih subur dari daerahnya, tiga bulan kemudian telah banyak
warga yang pindah ke tempat joko tinggal, dan semua warga adalah petani yang
handal, rajin dan ulet juga taat dengan ketentuan yang telah di buat bersama,
yaitu 5000 meter ke utara, ke timur ,ke selatan dan ke barat tidak boleh di
Tanami, harus di biarkan tetap jadi padang rumput dan pohon yang memang tidak
terlalu lebat, dan 3 tahun sudah berlalu warga wonosegoro kini menjadi pemasok
hasil pertanian di daerah sekitar dan sepanjang aliran sungai, dan wonosegoro
juga menjadi kerajaan walaupun masih kecil namun kemakmuran rakyatnya luar
biasa, itu karena wonosegoro pemasok kebutuhan pokok daerah sekitar.
Dan di suatu hari yang telah di tentukan joko
yang telah berganti nama menjadi sultan giri tirta, ayahnya dan ki ronggo di
temani beberapa prajurit akan pergi ke kampung yang dulu di tinggali sutan giri
tirta, dan keluarganya yaitu desa segoro geni. Sampai di desa segoro geni joko
dan rombongan terkejut luar biasa, desa itu sekarang telah kosong hanya satu
keluarga yang tinggal keluarga ki jayeng namanya, joko dan rombongan lalu minta
ki jayeng menceritakan apa yang telah terjadi awalnya ki jayeng takut tapi
setelah sultan menceritakan tentang dirinya sekarang ki jayeng pun bercerita
dengan tenang, warga desa pergi karena raja sedang berperang dan rakyat di
wajibkan menyetor hasil panenya melebihi batas kemampuan, selain pemudanya juga
sudah di paksa jadi pekerja dan prajurit karena raja Sokabaya ingin memperluas wilayah kekuasaanya ke
arah timur pesisir utara, sultan giritirta dan rombongan segera menuju istana
sokabaya, sampai depan gerbang prajurit menghentikan rombongan, hendak kemana
kalian dan kalian dari mana, sultan giri menjawab pernahkah mendengar nama joko
segoro geni..?
Ya aku pernah mendengarnya pemuda itu dulu di
kenal ringan tangan, ya itu aku. Prajurit itu kaget dan sedikit gemetaran , ada
maksud apa kau datang kemari, aku ingin bertemu raja, baik aku sampaikan,
prajurit itu lalu menyuruh anggotanya untuk menghadap raja dan melaporkan akan
kedatangan joko segoro geni, tak berapa lama prajurit kembali dan mengatakan
bahwa raja mengijinkan joko segoro geni untuk menghadap. Rombongan sultan
Giritirta atau joko segoro geni bertemu raja, sokabaya yang bernama prabu jolo rekso. Setelah beberapa saat menunggu raja jolo rekso datang
, begitu melihat ayah sultan giritirta prabu jolo rekso terkejut luar biasa ,
lalu berkata mari silahkan duduk,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar