Anda yang membaca kisah ini bebas untuk menilai, jika ada hal positif silahkan di copy dan Paste, jika hal negatif mohon di bukakan maaf. Aku di lahirkan di sebuah kampung, namanya Tandan, kelurahan atau desa Tawangrejo, daerah Wonogiri, dalam surat kelahiran (setrok) orang dulu menyebutnya aku di lahirkan pada hari Jum;at tariq : 22 Juni 1974, tapi tidak tau kenapa saat aku sekolah yang aku tau aku lahir pada 16 April 1973, dan akhirnya ini yang aku pakai sampai saat ini, jika ikut surat kelahiran maka 22 juni, ikut Surat Tanda tamat Belajar (SD) 16 april. semua tidak aku permasalahkan, penting tidak penting bagiku semua,
aku adalah anak ke Lima dari 6 bersaudara , harusnya 7 bersaudara namun kakaku yang no 4 sakit dan tak tertolong pada usia 4 tahun itu kata Ibuku dulu,
aku lahir dari keluarga yang serba pas pasan, bapaku buruh Tani, ibuku ibu rumah tangga.. bisa di bayangkan Buruh tani adalah orang yang kerja mengolah lahan pertanian orang lain, bukan milik sendiri pada saat usiaku 9 tahun aku tau berapa bagian antara pemilik lahan dan penggarapnya yaitu 4berbanding 1, jika pemilik 4 kilo maka penggarap 1 kilo.
karena kondisi seperti itu orangtuaku memutuskan merantau ke jakarta, kakak pertamaku dan kakak keduaku sudah duluan ke jakarta, karena pamanku, dari Ibu ada di jakarta, yang saat ini ada di lampung , dan sampai saat ini pula aku baru 1 kali berjumpa,.
akupun sempat putus sekolah karena ikut orang tuaku ke jakarta, dan akhirnya tinggal kelas, bukan aku malas belajar tapi 6 bulan tidak masuk sekolah wajar saja kalau nggak naik....,,sssssssssss
setelah itu aku tinggal di kampung sama kakaku, sampai aku kelas 6 , baru semua tinggal di kampung. kecuali tiga orang kakaku ada di jakarta. kembali sebagai buruh tani, dan saat itu aku sudah cukup tenaga untuk membantu bapaku, walau memang saat usia 9 tahun, mencangkul bukan hal asing bagiku, dan aku cinta dengan pertanian. lulus SD aku melanjutkan ke SMP Negeri Jatipurno, aku masih ingat semua para Guruku diantaranya: Pak Bayu W.. Pak Hendro S,, Ibu Partiyah.. Pak Icuk S, Pak Sartono Mat, Pak Sutarjo, Bu Srisuharsih, dan kepala sekolah saat itu bapak Raharjo WSN, dan beliau pensiun di gantikan bapak Oetomo,, *** Terima kasih bapak Dan Ibu guru semua tanpa Kecuali***
sekolah saat itu yaa jalan kaki jarak sedang 2 km, namun untuk SMU jarak 5 km , hal ini tidak mungkin untuk aku tempuh setiap hari, namun niat untuk sekolah tetap tinggi maka aku putuskan ke jakarta untuk sekolah karena ada kakaku di sana, saat aku SMP kakaku nomor sangat suport, dan ingin aku jadi polisi, karen dari tinggi aku sudah dapat, keberanian juga ada ada rasa ingin sekolah di jakarta namun keinginan itu tinggal keinginan, pertama aku merantau ke Pangakal pinang Pulau Bangka saat itu masih masuk propinsi Sumsel. lumayan saat emas Rp 15.000 per gram.. aku bisa dapat 1.000.000 dalam satu bulan, harga bakso di jakarta 1 porsi saat itu Rp 500 di bangka sudah
Rp 750. setelah 3 bulan aku di sana ada surat yang mengabarkan bahwa bapak sakit.. akupun segera pulang, namun sampai di kampung ternyata bapaku telah tiada, hari senin surat di kirim hari selasa bapaku meninggal dunia. saat itu telepon genggam masih barang langka hanya orang kaya yang mampu pakai. sepulang aku dari Bangka aku ke jakarta ikut tetangga aku yang cukup sukses dia kerja di sebuah Karoseri mabil di daerah cikupa, tepatnya Jl Raya Serang KM 12, namun 1 bulan setelah aku di cikupa perusahaan karoseri itu kolap, aku akhirnya kerja apa saja untuk hidup. akupun kerja kasar sebagai kuli bangunan, waktu terus berjalan uang hasil kerja tak ada yang terkumpul, wajar gaji kuli saat itu 1 hari Rp 2500 sedangkan aku pernah berpenghasilan puluhan ribu sehari. suatu hal yang sulit untuk penyesuaian. dan yang paling menyakitkan adalah suatu hari uang mandor hilang dan aku yang di tuduh karena FITNAH, salah seorang kuli bangunan bernama Andi mengatakan kalau dia lihat aku ambil uang padahal Demi Allah aku tidak mengambilnya. akhirnya di buatlah kesepakatan bahwa besok kita bertemu Pemborong namanya Bapak Sumardi beliau di kenal berilmu yang bisa mengetahui siapa pelaku pencurian itu. dan siapa yang mengambil di bunuh. inilah kesepakatan. karena aku tidak mengambil dengan mantap aku katakan oke aku mau. ternyata keesokan harinya tidak satu orangpn berani menghadap hanya aku yang berani, mereka semua menghindar jadi pengecut yang tidak pantas di sebut manusia.
waktu terus berjalan singkatnya aku bisa pulang kampung. rasa sakit hati membuat aku dendam yang luar biasa. maka aku putuskan untuk mendalami Ilmu kesaktian, aku tidak perduli hitam atau putih, banyak orang aku datangi aku belajar padanya, dan benar ilmu itu ada, semua aku jalani agar aku bisa, dari hanya makan tanpa garam, nglowong, ngrowot, pati geni, dan di kubur dalam tanah, juga berendam di sungai saat malam. da aku berhasil aku mampu jatuhkan kelapa dengan mataku, aku mampu potong benda di balik tembok, orang berjalanpun bisa aku minta untuk melepas semua yang di pakai, kulit inipun tidak bisa luka oleh senjata tajam. setelah aku rasa cukup maka aku putuskan kembali ke jakarta ,niatku mencari orang yang telah memfitnah aku, kerja apapun tak maslah buat aku, setiap akhir pekan aku selalu mencari orang yang fitnah aku di daerah Doyong, yaitu daerah antara Jati dan pasarkemis,,,,, setelah beberapa tahun aku tidak temukan maka lambat laun aku bisa menerima walaupun kadang emosiku memuncak saat aku di fitnah,, kadang aku sampai hilang kesadaran, dan mengamuk, jika aku bayangkan macan maka aku seperti macan, kayu juga bisa robek aku cakar walau kuku aku nggak seperti macan. kejadian demi kejadiaan pahit aku alami,, ini aku anggap peringatan karena hatiku yang terbersit niat jahat. maka aku sadari itu dan aku putuskan untuk bersihkan hatiku dari semua hal buruk , dari semua penyakit hati, dan saat kejadian yang sangat pahit aku alami maka aku putuskan bahwa semampunya hidupku ini adalah untuk anak -anak Indonesia. aku tidak lagi pikirkan keuntungan materi. itulah aku itulah ibadah aktualku untuk sesama, untuk bangsaku di masa depan...... salam musik anak anak Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar