Rabu, 21 Oktober 2015

KSATRIA YANG GUGUR

KSATRIA YANG GUGUR


 Kisah ksatria ini dimulai pada masa dimana sebuah peperangan, pada kisah ini diceritakan saat zaman peperangan masih terus berlanjut,

 dulu di kisah kan seorang anak yang dilahiirkan pada saat peperangan besar terjadi, anak ini bernama ARTIF NUR FITRA, artif terlahir dari sebuah keluarga yang keras, ayahnya adalah pemimpin dari sebuah peperangan di sebuah tempat yang sangat jauh dari kehidupan nyaman.tenang, dan damai, sifat ayah nya keras dan keras kepala,, ibu nya adalah orang yang sangat rakus akan harta dan jabatan. tapi artif tidak mewarisi sifat kedua orang tua nya tersebut, sifat artif terlihat dari dia berumur 15 tahun, dia memiliki  siat yang berani, sabar dan rendah hati, tapi artif tidak terlalu pintar atau jenis,, artif memiliki seorang adik yang bernama ZAKI AHMAD hanya beda 2 tahun dari kakak nya, zaki adalah adik yang pintar dan jenius tapi dia tidak memiliki sifat keberanian dan juga  tidak memiliki sifat yang dimiliki oleh orang tua nya,, 

  Dulu artif yang masih berumur 12 tahun diajarkan ilmu/tekhnik bertarung oleh ayah nya, artif yang punya bakat bertarung sangat mudah di ajarkan tekhnik perang oleh ayah nya,, sedangkan adik nya zaki yang di ajarkan ilmu yang sama oleh ayah nya tidak bisa bertarung,, zaki yang sadar akan hal itu menjadi pemurung dan pendiam,, padahal zaman itu adalah zaman peperangan,,

 zaki sadar akan kemampuan nya yg tidak punya bakat,, dia hanya bisa melihat latihan ayah dan kakak nya di halaman belakang rumah mereka,, saat latihan selesai artif mendekati adik nya dan berkata 

artif : "hai zaki ada apa'' 
zaki menajwab : ''tidak tidak ada apa-apa''.  
artif : ''kakak tau apa yang sedang kamu pikirkan hingga kamu melamun seperti ini''  
zaki : ''memang nya apa yang sedang zaki pikirkan?''  
artif pun menjawab : '' kamu sedang memikirkan kenapa kamu tidak bisa bertarung kan?''   zaki : ''iya benar kak''   
artif : '' tenang saja kamu masih memiliki satu kemampuan spesial yaitu kecerdasan kamu itu,, jangan mengaggap remeh kecerdasan kamu itu,'' 
zaki : '' iya kak zaki tahu, tapi bagaimana jika zaki tidak bisa bertarung nanti? kecerdasan zaki juga tidak bisa melindungi diri zaki sendiri kak,
artif : '' tenang saja kakak akan selalu melindunngi mu di mana pun kamu berada, kakak akan menjaga adikk kakak ini,  (sambil tersenyum pada zaki)


 Setelah latihan itu selesai mereka masuk ke dalam rumah mereka artif sudah mengusai beberapa ilmu dari ayah nya,tapi zaki tidak bisa sama sekali dan akhir nya zaki hanya bisa terdiam, dan di dalam hati zaki berkata  '' kenapa aku tidak bisa menguasai ilmu bertarung ya? padahal kakak bisa,, apa lagi ini adalah zaman peperangan besar jika aku tidak bisa bertarung bagaimana aku melindungi diri ku? ''
artif juga punya ilmu yang bisa membaca hati seseorang dan dia tahu apa yang sedang di pikirkan oleh adik nya itu, tapi dia hanya diam saja dan tidak ingin mengatakan hal yang di pikirkan adik nya tersebut,

 Ssemakin lama mereka berlatih semakin tumbuh besar juga mereka dan sekarang artif berumur 20 tahun sedangkan zaki berumur 18 tahun...

 saat itu terjadi pemberontakan secara besar besaran oleh musuh bebuyutan dari ayah artif, di daerah artif tingga,l ayah artif turun tanggan dalam pemberontakan tersebut banyak warga yang berlarian kesana kesini dan banyak juga yang terbunuh, artif yang melihat kejadian itu tak mungkin diam saja akhir nya artif menyuruh adik nya unntuk lari dan sembunyi di tempat yang aman, 

artif memiliki sebuah pedang yang di berikan oleh ayah nya pedang yang berkilauan dan gagang nya hitam yang dia pakai untuk melawan musuh-musuh nya tersebut, artif maju bersama ayah nya mereka menjadi duo ksatria yang tangguh artif mengeluarkan pedang nya tersebut dan menyerang habis-habisan pasukan musuh yang berani menyerang daerah nya, mereka berdua maju dan terus maju menghadapi pasukan musuh mereka,, hingga akhir nya ayah artif pun menyerang musuh bebuyutan ayah nya sendiri ayah artif bertarung secara garis besar mereka berdua imbang karena dulu mereka pernah berlatih bersama di sebuah perguruan besar,, tak disangka,, sahabat dari ayah artif menyerang ayah artif sendiri,, artif menghabisi prajurit-prajurit musuh ayah nya dan ayah nya bertarung dengan pemimpin nya,, artif telah selesai bertarung dengan prajurit-prajurit musuh nya dan dia mendapatkan luka yang cukup serius di lengan tangan kanan, luka goresan pedang di dada, dan di punggung nya,,


tapi artif tetap maju membantu ayah nya ilmu ayah artif dan ilmu musuh nya beraduan,, artif tak bisa mendekat membantu ayah nya karena getaran dan hempasan angin yang sangat dahsyat tersebut,, saat artif maju dan berusaha menibaskan pedang pada musuh nya,, artif sudah dalam posisi yang sangat menguntungkan karena musuh nya sudah cukup kelelahan menghadapi ayah nya artif tapi ternyata musuh dari ayah artif bangun dan memukul lurus ke depan menghantam dada artif dan mengeluarkan suara  '' BHUAKKHH''  artif terlempar jauh sambil mengelluarkan darah dari mulut nya,, dia jatuh di tanah sambil terguling-guling,, ayah artif yang sudah terluka melihat kejadian itu dan berteriak  ''ARRTIIIFFF !!!!''  spontan ayah nya artif maju bertarung lagi dengan musuh nya,, artif telah terkulai lemas karena sudah mengabisi prajurit musuh ayah nya yang lumayan banyak,, artif lumayan tangguh karena telah mengabisi prajurit musuh yang kurang lebih berjumlah 100 orang,, tentunya ia sangat kelelahan,, artif yang terkujur kaku dan pandangan nya sudah berkunang-kunang di tambah darah yang keluar dari mana-mana bekas luka bertarung nya,,


ayah artif masih terus bertarung dengan musuh nya hingga akhir nya dia mengeluarkan ilmu hebat nya,, dia mengumpul kan tenaga dalam pada tangan nya dan mengeluarkan petir untuk menyambar-nyambar musuh nya karena kecepatan petir tersebut seperti kilat akhir nya musuh ayah nya terkena petir yang dahsyat itu pada bagian dada nya,, luka akibat petir itu cukup serius dan luka nya juga cukup lebar,, ayah artif sanggat kelelahan dan musuh nya juga hanya bisa terkulai lemas sambil menatap langit  dan mengeluarkan darah dari dada nya,, ayah artif tak mampu lagi berjalan untuk membereskan musuh nya tersebut akhir nya ayah artif pun pingsan,, artif yang masih sadar walaupun pandangan nya sudah lumayan kabur melihat kejadian itu,, artif lumayan senang bisa menang dari pertarunagn itu,, tapi ayah nya pingsan sedangkan musuh nya masih bangun walaupun sempoyongan

artif sangat sangat lah kaget dengan melihat musuh nya yang masih bisa berdiri musuh nya berjalan secara perlahan ke dekat ayah nya artiif dan bermaksud membuunuh ayah nya artif yang sudah pingsan,, musuh ayah nya tersenyum sedikit saat ingin menusukkan pedang nya ke jantung ayah artif,, artif pun berteriak ''JJANGANNNN !!!'' pedang sudah hampir tertusuk di dada ayah nya artif dan tiba-tiba.......
''BHUAKKHHH''   adik artif zaki berlari dan berlompat ke arah musuh artif sambil memukul muka sang musuh dengan tinjunya,, musuh nya jatuh dan mulai hilang kesadaran,, artif melihat hal itu dan dia kaget,, ini adalah pukulan zaki yang sangat dahsyat padahal sebelum nya zaki tidak bisa memukul musuh sama sekali,, musuh artif telah terkujur lemas dan sangat tidak mempunyai tenaga lagi,, setelah memukul msuh nya zaki berteriak  ''AKU TIDAK INGIN MELIHAT PEPERANGAN DAN PEMBUNUHAN LAGIIII...'' 
lalu musuh nya duduk dan berkata  '' AKU AKAN TETAP MEMBUNUH KALIAN SEMUA DI LAIN WAKTU,, INGGAT ITU !!''  musuh artif tiba-tiba pergi dan menghilang bagaikan rembulan yang tertutup oleh awan,, ayah artif pingsan,, artif pun turut ikut pingsan dan zaki hanya menunduk sambil menangis,,,....

saat tersadar dari pingsan artif pun melihat rumah nya tanpa sadar dia sudah berada di rumah nya,, dalam hatinya artif bertanya  '' siapa yang telah membawa ku ke rumah?''
zaki keluar dari dalam kamar nya dan memberitahu artif bahwa dia yang telah membawa artif dan ayah nya pulang,,

artif : '' kamu membawa pulang kakak dan ayah?''
zaki : '' iya zaki yang membawa pulang kakak dan ayah,,''
artif : '' bukan nya kamu kakak suruh sembunyi saat terjadi perang di daerah kita?''
zaki ::'' iya kak tapi zaki takut sembunyi sendirian dan zaki melihat pertarungan kakak dengan ayah''
artif : '' darimana kamu bisa meninju musuh ayah dengan sekuat itu? bukan nya kamu tidak bisa bertarung''
zaki :" zaki tidak bisa melihat ayah dan kakak mati di depan mata zaki (sambil meneteskan air mata) zaki tidak ,mau kak
artif :" justru kakak takut jika kamu tiba-tiba turun dari tempat persembunyian dan menghajar musuh,, kakak takut kamu terluka,, kakak sangat menyayangi kamu"
zaki :" tapi zaki hanya ingin membantu kakak dan ayah saja zaki tidak mau ayah mati"
artif :" baiklah kamu ingin bisa bertarungkan? setelah luka kakak pulih kakak akan melatih kamu.
zaki :" melatih bertarung kak?"
artif :" tentu saja,, melatih apalagi kalau tidak melatih mu bertarung?
zaki :" baik kak zaki mengerti"

 Setelah artif pulih dari lukanya yang kurang lebih 1 bulan dia melatih adik nya zaki mereka berlatih di sebuah hutan,, saat artif melatih adik nya tidak semudah yang dia bayangkan zaki yang tidak punya bakat baertarung sulit untuk mengerti ilmu,gerakan,tenaga dalam dll dalam bertarung,, proses latihan sudah berjalan kurang lebih 2 bulan dan akhir nya zaki bisa bertarung,, karena kesabaran dan keteguhan hati sang kakak adik nya bisa menguasai beberapa ilmu yang di turunkkan oleh kakak nya,,

 pada saat itu di hutan mereka berteu dengan seekor macan putih yang besar dan ganas,, artif ingin lewat tanpa maksud menggaggu macan tersebut tapi si macan malah menghadang mereka berdua,, dan sang macan memasang posisi ingin menyerang artif,, macan itu melompat ke arah artif dengan cakar nya yang tajam artif sudah siap memukul macan itu tapi ternyata zaki yang menebas macan itu dengan pedang nya lalu zaki berkata

zaki :" kak, biar zaki yang melawan nya, zaki juga ingin mengetes kemampuan zaki"
artif :" baiklah kalau begitu kakak akan menyerah kan macan itu pada kamu,,
zaki :" baik kak tenang saja sambil tersenyum"
artif :" jika kamu kalah kakak akan menertawai mu hahaha"
zaki :" jika aku menang bagaimana?"
artif :" jika kamu menang kakak akan memberikan satu ilmu lagi pada mu,, bagaimana"
zaki :(tersenyum kecil) "setuju"

zaki bertarung dengan macan putih besar itu sedangkan artif hanya melihat nya dari jauh saja,, zaki sudah lumayan bisa menguasai pertarungan tersebut macan tersebut tidak mau kalah dia terus saja menyerang dengan cakar nya yang tajam hingga zaki  terluka di bagian lengan kanan nya tapi artif ingaat jika dia kalah dia akan di tertawai oleh kakak nya,, tapi jika dia menang dia akan mendapat ilmu dari kakak nya pedang zaki sudah di keluarkan nya dia berlari lurus kedepan ke arah macan tersebut dengan pedang yang menghadap lurus juga sang macan juga berlari mengarah ke zaki tapi zaki pintar saat macan itu hampir menyakar wajah nya zaki melompat dan menusukkan pedang nya kke kepala sang macan, macan pun tumbang dan tidak bisa bangun lagi zaki melihat ke arah artif dan berkata 

zaki:" bagaimana kak, zaki sudah menang"
artif:" yaa lumayan tapi lihat lah lengan mu yang terluka itu"
zaki :" yahh luka ini tidak seberapa kak, masih bisa di perban kan"
artif :" untuk melawan macan tersebut seharus nya kau tidak mendapat kan luka"
zaki :" yang penting zaki sudah menang kak -_- "
artif :'' baik lahh kau menang melawan macan itu"
zaki :" kalau begitu mana ilmu yang akan kakak berikan pada zaki hehheehe"
artif :" nanti saja saat sudah sampai di rumah"
zaki :" baik lahh zaki mengerti"

saat sudah sampai di rumah artif mengajari tekhnik baru kepada adik nya tekhnik yang di sebut dengan  " REN "  tekhnik yang mengeluarkan tenaga dalam dari dalam tubuh dan mengalirkan nya ke seluruh tubuh, hingga di setiap tubuh pun keluar seperti sinar biru yang meyelimuti,,

artif :" ini adalah ren,, kau harus menggunakan nya saat kau sanggat terdesak karena ini ilmu tinggkat terakhir yang kakak berikan pada mu"
zaki :" iya kak zaki mengerti,, tapi apa efek samping dari ilmu ini?
artif :" jika kau menggunakan nya terlalu lama maka kau akan MATI"
zaki:'' kenapa bisa mati? kak"
artif :" jika tenaga dan stamina mu habis maka nyawamu lah yang akan diambil sebagai pengganti nya"
zaki :" kapan zaki bisa menggunakan REN ini?
artif :" mungkin tidak lama lagi,, zaki ingat jika kau tak mampu bertarung atau kelelahan panggil kakak saja jangan memaksakan diri,, kakak tidak mau jika kau mati"
zaki :" zaki bisa menjaga diri zaki kak sekarang ini"
artif :" tapi kau tidak tahu siapa musuh mu nanti jika musuh mu lebih kuat dari mu dan kakak kita berdualah yang akan mati"
zaki :"  iya kak zaki mengerti"

setelah kejadian itu sudah lumayan lama sekitar 2 bulan mulai lah pemberontakan yang lebih parah dari pemberontakan sebelum nya,,  musuh ayah artif yang bernama "BERSEKER"  kembali lagi ke daerah artif,,  ayah artif sudah siap dengan kejadian ini karena saat pemberontakan sebelum nya berseker berkata kepada ayah artif   
"aku akan kembali untuk mengambil nyawa dari salah satu ank mu itu !!!"